Jumat, 28 November 2014


Google Google Glass menjadi perangkat baru yang sedang naik daun. Maklum, kacamata cerdas besutan Google ini digadang-gadang bakal menjadi gadget paling fenomenal beberapa waktu ke depan. Dengan Google Glass, pengguna bisa terkoneksi internet dan akses aneka informasi langsung di depan matanya.
Tampaknya, teknologi Google Glass tidak hanya spesial untuk kacamata saja. Seperti dikutip dari Mashable, teknologi Google Glass bakal diadopsi di perangkat lain. Salah satu yang sedang dikembangkan oleh LiveMap adalah helm berteknologi Google Glass.
Selama ini, teknologi tinggi sudah diadopsi untuk kendaraan roda empat. Dengan dashboard berteknologi tinggi, pengemudi mobil bisa mendapatkan referensi sistem navigasi dan kontrol suara sehingga menambah kenyamanan perjalanan. Sementara, teknologi navigasi tinggi ini belum diadopsi secara optimal untuk pengendara sepeda motor. Bahkan, bila pengendara sepeda motor itu dilengkapi dengan gadget navigasi, tentunya akan mengancam keselamatan berkendara.
Dari situasi seperti itulah, tim LiveMap sedang menggelar proyek untuk mengembangkan helm yang terintegrasi dengan teknologi Google Glass. Teknologi navigasi dan augmented reality akan ditanamkan di kaca helm pengendara sepeda motor tersebut.
Untuk saat ini, prototipe helm cerdas ini sudah di pasang di situs penggalangan dana Indiegogo. Sementara itu, proyek ini juga sudah mendapat bantuan finansial dan dukungan dari Departemen Sains Moscow dan organisasi Rusia lainnya. Meski demikian, LiveMap masih mencari tambahan dana untuk pengembangan proyek ini.
Penasaran? Simak juga video berikut ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-9S9N-rzBzWP5t0xfngEm3XY9g5O5wGh2FTFJwMaqNxzkHO3JIvUHuQmlKXvf8Mg0HUI1zHTRzrT5hyphenhyphenRPgHtc95vCzMmir4UzirLc9BcI00ZZgWJVyVosDJWBNjm5jyRUtL8FtGfRjZqU/s1600/Ajaib,+Helm+Bisa+Tumbuhkan+Rambut+Yang+Rontok.jpg
Glass menjadi perangkat baru yang sedang naik daun. Maklum, kacamata cerdas besutan Google ini digadang-gadang bakal menjadi gadget paling fenomenal beberapa waktu ke depan. Dengan Google Glass, pengguna bisa terkoneksi internet dan akses aneka informasi langsung di depan matanya.
Tampaknya, teknologi Google Glass tidak hanya spesial untuk kacamata saja. Seperti dikutip dari Mashable, teknologi Google Glass bakal diadopsi di perangkat lain. Salah satu yang sedang dikembangkan oleh LiveMap adalah helm berteknologi Google Glass.
Selama ini, teknologi tinggi sudah diadopsi untuk kendaraan roda empat. Dengan dashboard berteknologi tinggi, pengemudi mobil bisa mendapatkan referensi sistem navigasi dan kontrol suara sehingga menambah kenyamanan perjalanan. Sementara, teknologi navigasi tinggi ini belum diadopsi secara optimal untuk pengendara sepeda motor. Bahkan, bila pengendara sepeda motor itu dilengkapi dengan gadget navigasi, tentunya akan mengancam keselamatan berkendara.
Dari situasi seperti itulah, tim LiveMap sedang menggelar proyek untuk mengembangkan helm yang terintegrasi dengan teknologi Google Glass. Teknologi navigasi dan augmented reality akan ditanamkan di kaca helm pengendara sepeda motor tersebut.
Untuk saat ini, prototipe helm cerdas ini sudah di pasang di situs penggalangan dana Indiegogo. Sementara itu, proyek ini juga sudah mendapat bantuan finansial dan dukungan dari Departemen Sains Moscow dan organisasi Rusia lainnya. Meski demikian, LiveMap masih mencari tambahan dana untuk pengembangan proyek ini.
Daftar Tempat2 Beli Helm Canggih
Merk Helm Website Penjual Harga Gambar
Helm F35 www.freefly.com USD 4000 http://us.images.detik.com/content/2014/05/30/317/smarthelmet.jpg
Helm F21 www.21jumpstreet.com USD 3500
Helm Stealth www.st-health.co.id USD 13.000 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLqEzGXNZGI4vRKCLBtAlm96RKiW3Z4EBPXZRCilJVaLEnYHo5pAXP6DqL9H60UySxBNdWFgYgBFZLFspzA7bK_70M-1wurjo3wU5VzgQR1v6KPyRTqudgM8uHstaoRp6KEW4Hr8-Lyi1J/s1600/helm+tembus+pandang.jpg
Helm Predator www.predator.org EUR 35.000 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSv4r-qx-D9E08nsdDZuPoKV4sXHcUxdFdU-egF1bO-lfDmAqmM1HW24j1fy_rWwVfisWglFc_UbcZDxJ1yX7BP_UXdX4lt-0U6GTqA-7Ehz_SgHJ6fw2b53foc9kyz_RwFfoBwK_oUDOR/s1600/Helm-Predator-NLO-Moto.png

Kamis, 27 November 2014

http://images.detik.com/content/2009/01/14/511/bike(techradar)150.jpg
Taipei - Meski banyak sarana transportasi alternatif bermunculan, sepeda masih diandalkan banyak orang. Sebuah teknologi berbasis komputer pun dikembangkan agar orang kian nyaman menggenjot sepeda kesayangannya.
Dikutip detikINET dari TechRadar, Rabu (14/1/2009), para peneliti di National Defense University, Taiwan, menengarai hanya sedikit orang yang bisa tepat mengganti gigi sepeda sehingga dapat menggenjot pedal secara efisien.
Untuk itulah, mereka mengembangkan sistem komputer algoritma yang ditautkan pada sepeda. Dijanjikan, sistem ini bakal membuat pengeluaran energi lebih efisien dan acara memakai sepeda kian menyenangkan.
 WEST BIKING® Cycling Accessories LED Display  Waterproof Stopwatch 24 Functions Bike Computer Odometer Speedometer
Pasalnya, sistem komputer itu akan memberitahu kapan saat yang paling pas untuk ganti gigi. Teknologi yang ditautkan pada sepeda juga bakal otomatis menyesuaikan dengan berbagai kondisi jalan. Uji coba telah sukses dilakukan dalam simulasi.
Dengan demikian, pengendara sepeda tidak perlu menguras energi secara berlebihan sehingga malah jadi ngos-ngosan. Sayangnya, belum disebutkan kapan sepeda dengan teknologi semacam ini akan dipasarkan pada publik.
Taipei - Meski banyak sarana transportasi alternatif bermunculan, sepeda masih diandalkan banyak orang. Sebuah teknologi berbasis komputer pun dikembangkan agar orang kian nyaman menggenjot sepeda kesayangannya.
Dikutip detikINET dari TechRadar, Rabu (14/1/2009), para peneliti di National Defense University, Taiwan, menengarai hanya sedikit orang yang bisa tepat mengganti gigi sepeda sehingga dapat menggenjot pedal secara efisien.
 sepeda charger bersepeda solar barat biking® dipimpin odometer komputer komputer tachometer speedometer sepeda digital
Untuk itulah, mereka mengembangkan sistem komputer algoritma yang ditautkan pada sepeda. Dijanjikan, sistem ini bakal membuat pengeluaran energi lebih efisien dan acara memakai sepeda kian menyenangkan.
Pasalnya, sistem komputer itu akan memberitahu kapan saat yang paling pas untuk ganti gigi. Teknologi yang ditautkan pada sepeda juga bakal otomatis menyesuaikan dengan berbagai kondisi jalan. Uji coba telah sukses dilakukan dalam simulasi.
Dengan demikian, pengendara sepeda tidak perlu menguras energi secara berlebihan sehingga malah jadi ngos-ngosan. Sayangnya, belum disebutkan kapan sepeda dengan teknologi semacam ini akan dipasarkan pada publik.
Nama Sepeda Website Penjual Harga Gambar
The Coin Wheel www.boy.com USD 5.000 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8EwhC0dQi2ezkNrmlG-AArRm4Wuj-1kUNy78Q80Iaj7La6j_xss4Ka7GQ5b68Uxt50KoMSGnJwOK29rlA8l1U-V_D1uvtI11rw4rgZrsxF_GUFuDiWGUQlkbQhLF3jQE2oScn8gz4ohzG/s1600/Yaiyalah.net+-+Foto+Unik+-Motor+MIni+%25283%2529.jpg
Mercedes Smover www.mercedes.com EUR 19.000 Mercedes Benz Smover
eRockit www.erockit.com USD 4.500
ingSoc www.ingsoc.com USD 7.100

Rabu, 26 November 2014


Dengan teknologi terbaru, komputer dapat memahami para pengguna dengan membaca pikiran mereka. Apa yang terdengar seperti fiksi ilmiah ini sudah lolos ujicoba pertama - dalam sebuah simulator terbang.
Pilot yang duduk dalam simulator terbang dan menggunakan topi EEG (sebuah topi yang dilengkapi elektroda yang membaca aktivitas otak) sudah berhasil menerbangkan pesawat tanpa menggunakan tangan - hanya dengan membayangkan joystick dalam pikiran.

Ini tentu memicu reaksi media terkait 'pengontrolan pikiran gaya fiksi ilmiah,' namun aplikasi teknologi ini masih berdekade lamanya - dan itupun nantinya hanya diperuntukkan pilot-pilot penyandang cacat.

Lima tim riset yang terlibat proyek Brainflight yang didanai Uni Eropa memiliki tujuan berbeda dengan aplikasi dalam waktu dekat. "Teknologi ini penting untuk diaplikasikan pada bidang lain - dan kemungkinan besar diaplikasikan terlebih dahulu pada sektor selain aviasi," ujar koordinator Brainflight, Tim Fricke, kepada DW.

Menarik minat publik
Teknologi yang dikembangkan Fricke beserta timnya dapat memudahkan pekerjaan yang menggunakan komputer - dengan memberi PC akses terhadap pikiran dan perasaan pemakainya melalui antarmuka otak-komputer (BCI).

"Kami bisa membuat antarmuka baru yang memperhitungkan lebih banyak informasi mengenai pengguna, seperti nada suara, gerakan, mimikri," jelas periset Brainflight, Thorsten O. Zander. "Saat ini kalau saya berkomunikasi dengan sistem komputer, biasanya saya memberi perintah langsung: saya mengetik sesuatu atau menggerakkan kursor."

Komputer belum dapat merekam rasa frustrasi pengguna ketika sesuatu tidak bekerja dengan baik, atau ketidaksabaran karena sebuah program begitu lambat. "Dengan BCI, kami bisa memberikan informasi yang hilang," ungkap Zander. "Mesin dapat memperkirakan apakah saya sedang sibuk, apakah saya bahagia dengan situasi yang ada, apakah saya sadar ada masalah."

Bantu dokter selamatkan nyawa
Tim Fricke mengatakan bahwa "kalau melihat dalam sejarah, berkali-kali terlihat bahwa riset aviasi telah memelopori teknologi baru."

Thorsten Zander ingin hasil riset Brainflight dimanfaatkan rumah sakit. Ia tengah mengerjakan sebuah sistem yang dapat membantu dokter bedah dalam ruang operasi menggunakan antarmuka otak-komputer. Rencananya komputer dapat memperhitungkan keadaan pikiran dokter bedah dan mengkomunikasikannya kepada para kolega.

"Apabila dokter bedah sedang berkonsentrasi tinggi, melakukan operasi yang begitu kompleks, ini akan terlihat dengan lampu kecil berwarna merah, sehingga koleganya mengetahui dan tidak melontarkan pertanyaan," kata Zander.

Mobil berpenggerak otak
Interaksi otak-komputer bukan hanya sudah diujicoba di udara. Eksperimen monitor aktivitas otak juga telah diaplikasikan pada pengemudi mobil.

"Yang paling diminati oleh produsen mobil adalah komputer yang dapat mendeteksi ketika seseorang sama sekali tidak berkonsentrasi saat sedang mengemudi, misalnya karena mereka mengantuk," ucap Alan Blackwell dari Departemen Ilmu Saraf di Universitas Cambridge.

Pengemudi mobil juga dipakaikan topi EEG serta konduktor kulit, namun telah ditemukan bahwa kamera yang dipasang pada dasbor dan diarahkan ke mata pengemudi merupakan teknologi yang paling cocok untuk mendeteksi rasa kantuk.

Blackwell menekankan bahwa peneliti tidak boleh terlalu gegabah. "Menurut saya membayangkan apa yang nantinya bisa dilakukan oleh teknologi bagi manusia itu penting dilakukan. Kepala boleh mengawang-awang, tapi kaki harus tetap membumi." (dw.de)
Dengan teknologi terbaru, komputer dapat memahami para pengguna dengan membaca pikiran mereka. Apa yang terdengar seperti fiksi ilmiah ini sudah lolos ujicoba pertama - dalam sebuah simulator terbang.
Pilot yang duduk dalam simulator terbang dan menggunakan topi EEG (sebuah topi yang dilengkapi elektroda yang membaca aktivitas otak) sudah berhasil menerbangkan pesawat tanpa menggunakan tangan - hanya dengan membayangkan joystick dalam pikiran.

Ini tentu memicu reaksi media terkait 'pengontrolan pikiran gaya fiksi ilmiah,' namun aplikasi teknologi ini masih berdekade lamanya - dan itupun nantinya hanya diperuntukkan pilot-pilot penyandang cacat.

Lima tim riset yang terlibat proyek Brainflight yang didanai Uni Eropa memiliki tujuan berbeda dengan aplikasi dalam waktu dekat. "Teknologi ini penting untuk diaplikasikan pada bidang lain - dan kemungkinan besar diaplikasikan terlebih dahulu pada sektor selain aviasi," ujar koordinator Brainflight, Tim Fricke, kepada DW.

Menarik minat publik
Teknologi yang dikembangkan Fricke beserta timnya dapat memudahkan pekerjaan yang menggunakan komputer - dengan memberi PC akses terhadap pikiran dan perasaan pemakainya melalui antarmuka otak-komputer (BCI).

"Kami bisa membuat antarmuka baru yang memperhitungkan lebih banyak informasi mengenai pengguna, seperti nada suara, gerakan, mimikri," jelas periset Brainflight, Thorsten O. Zander. "Saat ini kalau saya berkomunikasi dengan sistem komputer, biasanya saya memberi perintah langsung: saya mengetik sesuatu atau menggerakkan kursor."

Komputer belum dapat merekam rasa frustrasi pengguna ketika sesuatu tidak bekerja dengan baik, atau ketidaksabaran karena sebuah program begitu lambat. "Dengan BCI, kami bisa memberikan informasi yang hilang," ungkap Zander. "Mesin dapat memperkirakan apakah saya sedang sibuk, apakah saya bahagia dengan situasi yang ada, apakah saya sadar ada masalah."

Bantu dokter selamatkan nyawa
Tim Fricke mengatakan bahwa "kalau melihat dalam sejarah, berkali-kali terlihat bahwa riset aviasi telah memelopori teknologi baru."

Thorsten Zander ingin hasil riset Brainflight dimanfaatkan rumah sakit. Ia tengah mengerjakan sebuah sistem yang dapat membantu dokter bedah dalam ruang operasi menggunakan antarmuka otak-komputer. Rencananya komputer dapat memperhitungkan keadaan pikiran dokter bedah dan mengkomunikasikannya kepada para kolega.

"Apabila dokter bedah sedang berkonsentrasi tinggi, melakukan operasi yang begitu kompleks, ini akan terlihat dengan lampu kecil berwarna merah, sehingga koleganya mengetahui dan tidak melontarkan pertanyaan," kata Zander.

Mobil berpenggerak otak
Interaksi otak-komputer bukan hanya sudah diujicoba di udara. Eksperimen monitor aktivitas otak juga telah diaplikasikan pada pengemudi mobil.

"Yang paling diminati oleh produsen mobil adalah komputer yang dapat mendeteksi ketika seseorang sama sekali tidak berkonsentrasi saat sedang mengemudi, misalnya karena mereka mengantuk," ucap Alan Blackwell dari Departemen Ilmu Saraf di Universitas Cambridge.

Pengemudi mobil juga dipakaikan topi EEG serta konduktor kulit, namun telah ditemukan bahwa kamera yang dipasang pada dasbor dan diarahkan ke mata pengemudi merupakan teknologi yang paling cocok untuk mendeteksi rasa kantuk.

Blackwell menekankan bahwa peneliti tidak boleh terlalu gegabah. "Menurut saya membayangkan apa yang nantinya bisa dilakukan oleh teknologi bagi manusia itu penting dilakukan. Kepala boleh mengawang-awang, tapi kaki harus tetap membumi." (dw.de)
Jenis Perbedaan Otak Manusia Otak Komputer (CPU)
Bentuk Otak Image Image
Jumlah Saraf 1.99 triliun lebih 1.37jt triliun
Bahan Bakar Protein, dlal elektron dinamis
Kemampuan Pemrosesan diisi deskripsi cara kerja otak diisi deskripsi cara kerja komputer

Rabu, 05 November 2014

Translate

Recent Posts

Popular Posts